Jumat, 20 Desember 2013

TUGAS RESUME


BUKU
MENJADI GURU PROFESIONAL
Drs. Moh. Uzer Usman

Guru adalah figur sentral dalam dunia pendidikan khususnya saat terjalin proses interaksi belajar mengajar. Oleh karenanya guru harus memiliki karakteristik kepribadian yang ideal sesuai dengan persyaratan yang bersifat psikologis pedagogis.

Bab 2
Tugas, Peran, dan Kompetensi
1.      Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi disni mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekedar hubungan antara keduanya, tetapi berupa interaksi edukatif. Yaitu bukan hanya penyampaian pesan materi pelajaran, melainkan juga penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar karena dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar  sehingga terjalin interaksi yang menunjang.
2.      Tugas guru
a)      Profesi
1)      Mendidik,yakni meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup
2)      Mengajar, yakni meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
3)      Melatih, mengembangkan keterampilan dan penerapannya
b)      Kemanusiaan
·         Menjadi orangtua kedua
·         Aoto-pengertian (homoludens, homopuber, homosapiens)
c)      Kemasyarakatan
·         Mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara indonesia yang bermoral pancasila
·         Mencerdaskan bangsa indonesia
3.      Peran guru
Peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam  suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya, (Wrightman,1977).
Dalam proses belajar mengajar
·         Sebagai demonstrator
·         Pengelola kelas
·         Mediator dan fasilitator
·         Evaluator
Dalam pengadministrasian
·         Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan
·         Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat
·         Orang yang ahli dalam mata pelajaran
·         Penegak disiplin
·         Pelaksana administrasi pendidikan
·         Penerjemah kepada masyarakat
Secara pribadi
·         Petugas sosial
·         Pelajar dan ilmuwan
·         Orang tua
·         Pencari teladan dan keamanan
4.      Kompetensi Guru
Menurut kamus Umun Bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompeteni yakni kemampuan atau kecakapan, baik kualitatif  maupun yang kuantitatif. Adapun kompetensi guru merupakan kemampuan  seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan bebagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pajabatan.



Persyaratan profesi
a.       Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam
b.      Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya
c.       Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan
d.      Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya
e.       Memiliki kode etik, objek (murid) dan diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.
Jadi tugas, peranan dan kompetensi guru merupakan landasan dalam mengabdikan profesinya. Guru yang profesional tidak hanya mengetahui, tetapi betul-betul melaksanakan apa –apa yang menjadi tugas dan peranannya.

BAB 3
Kondisi Belajar-Mengajar yang Efektif
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas an kuantitas pengajaran yang dilaksanakannya. Untuk memenuhi hal tersebut guru dituntut mampu mengelola proses belajar-mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa sehingga ia mau belajar karena memang siswalah subjek utama dalam belajar.
Dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif ada 5 variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa
1)      Melibatkan Siswa Secara aktif
2)      Menarik Minat dan Perhatian Siswa
3)      Membangkitkan Motivasi siswa
4)      Prinsip Indivudualitas
5)      Peragaan dalam Pengajaran

BAB 4
klasifikasi Tujuan dan Penilaian Proses
Hasill belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Halini dipengaruhi pula oleh kemampuan guru sebagai perancang belajar mengajar. Untuk itu guru dituntut menguasai taksonomi hasil belajar yang selama ini dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan instruksional yang tidak asin lagi bagi setiap guru di manapun ia bertugas.
Tujuan instruksional pada umumnya dikelompokkan ke dalam 3 kategori, yakni :
a.       Klasifikasi Tujuan Kognitif (Bloom, 1956)
Mencakup tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan kemampuan intelektual, meliputi enam bagian yaitu: ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi
b.      Klasifikasi Tujuan Afektif (Krathwohl, 1964)
Mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan perubahan-perubahan sikap, nilai, perasaan, dan minat. Pada domain ini terbagi menjadi lima kategori yaitu: penerimaan, pemberian respons, penilaian, pengorganisasian dan karakterisasi
c.       Psikomotor (dave,1970)
Mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan gerak (motor), meliputi : peneriuan, manipulasi, ketetapan, artikulasi,dan pengalamiahan
Setiap domain mempunyai penggunaan kata-kata kerja yang dapat dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan pembelajaran baik yang berupa Umum dan Khusus untuk masing-masing ranah pada setiap domain. Tapi kata kerja tidak mutlak untuk satu domain saja, etapi dapat untuk beberapa domain, bergantung pada rumusan tujuan tersebut.
Setelah mengetahui kata kerja operasionalnya, selanjutnya kita menyeleksi kata kerja operasional mana yang akan digunakan dalam perumusan tujuan instruksional pembelajaran termasuk domainnya.yang jelas, dalam setiap tujuan pembelajaran hendaknya hanya satu kata kerja atau kemampuan. Dan satu TPK dengan TPK lainnya tidakmenggunakan kata kerja yang sama, tetapi sebaiknya menggunakan istilah kata kerja operasional yang berbeda sehingga tidak kelihatan monoton, namun cukup bervariasi, baik dalam penggunaan kata kerja operasionalnya maupun dalam aspek tingkah laku yang hendak dikembangkan pada diri siswa.
PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES
Penilaian merupakan usaha untuk memperoleh informasi tentang perolehan belajar siswa secara menyeluruh, baik pengetahuan, konsep, sikap, nilai maupun keterampilan proses. Hal ini dapat digunakan oleh guru sebagai balikan maupun keputusn yang sangat diperlukan dalam menentukan strategi mengajar yang tepat maupun dalam perbaikan proses belajar mengajar. Untuk maksud tersebut guru perlu mengadakan penilaian, bahkan terhadap proses maupun teradap hasil belajar siswa.
Penilaian proses dapat diartikan penilaian terhadap proses belajar yang sedang berlangsung, yang dilakukan oleh guru dengan memberikan umpan baik secara langsung kepada seorang siswa atau kelompok siswa. Dengan demikian, pendekatan keterampilan proses merupakan pendekatan belajar mengajar yang mengarah kepada pengembangan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial seperti mengamati, enggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian dan mengkomunikasikan.
Untuk menilai keterampilan proses dapat digunakan cara (1) non tes, dengan menggunakan lembar pengamatan. Dengan memperhatikan menentukan keterampilan yang akan diamati damn membuat kriteria penilaian untuk masing-masing keterampilan. (2) tes tertulis, (3) tes perbuatan.

BAB 5
Penyusunan Program Pengajaran
Sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Dasar 9 Tahun dan SMU, bahwa dalam penyusunan program pengajaran, perlu diperhatikan komponen-komponen penting berikut ini.
1)      Penguasaan materi pengajaran
Bila siswa harus menguasai materi minimal seperti yang tercantum dalam GBPP, maka guru tentu saja harus menguasai lebih dari apa yang tercantum dalam GBPP. Ada beberapa alternatif upaya meningkatkan penguasaan materi bagi guru, antara lain sebagai berikut
a)      Melalui musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
b)      Melalui buku sumber
c)      Melalui ahli yang bersangkutan
d)     Melalui kursus pendalaman materi
e)      Pendidikan khusus
2)      Analisis materi pelajaran
3)      Program tahunan dan semester
4)      Program satuan pelajaran/ persiapan mengajar
5)      Rencana pegajaran
Kelima komponen tersebut merupaka perangkat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang harus dibuat oleh setiap guru sebelum mengajar.


BAB 6
Beberapa keterampilan Dasar mengajar
Ada keterampilan-keterampilan mengajar yang dapat / harus dikuasai terlebih dahulu oleh praktikan atau calon guru sebelum melaksanakan praktik pengalaman lapangan (PPL), yaitu:
1)      Keterampilan bertanya
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting, sebab pertanyaan yang tersusun  dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa, seperti dapat meningkatkan partisipasi siswa, minat dan rasa ingn tau terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan, mengembangkan pola dan cara belajar aktif siswa serta memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a)      Kehangatan dan keantusiasan
b)      Pertanyaan jelas dan mudah dimengerti
c)      Pemberiaan ewaktu berfikir
d)     Kebiasaan yang perlu dihindari
·         Jangan mengulang-ulang pertanyaan bila siswa tidak mampu menjawabnya, ini akan menurunkan perhatian dan partisipasi siswa
·         Jangan mengulang-ulang jawaban siswa, ini akan membuang-buang waktu
·         Jangan menjawab pertanyaan yang diajukan
·         Usahakan siswa tidak menjawab secara serempak, maka tentukan siapa yang akan menjawab
2)      Memberi penguatan
Penguatan mempunyai pengaruh yang berupa sikap positif terhadap proses belajar  siswa baik melalui verbal maupun non verbal dan bertujuan sebagai berikut;
·         Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran
·         Merangsang dan meningkatkan motivasi siswa
·         Meningkatkan kegiatan belajar  dan membina tingkah laku siswa yag produktif
3)      Mengadakan variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid sehingga dalam situasi belajar mengajar , murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.

Prinsip penggunaan
a)      Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relavan dengan tujuan yang hendak dicapai
b)      Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan sehingga tidak merusak perhatian siswa dan tidak menggangu pelajaran
c)      Direncanakan secara baik,dan dicantumkan dalam rencana pelajaan
4)      Menjelaskan
Yakni penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu  dengan yang lainnya, misalnya antara sebab dan akibat, definisi dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.
5)      Membuka dan menutup pelajaran
Komponen membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan dan membuat kaitan atau hubungandengan  materi materi yang akan dipelajari. Sedangkan komponen keterampilan menutup pelajaran, yakni dapat meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum serta mengevaluasi
6)      Membimbing diskusi kelompok kecil
Dengan melalui komponen;
·         Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi
·         Memperluas masalah atau urunan pendapat
·         Menganalisis pandangan siswa
·         Menngkatkan urunan siswa
·         Menyebarkan kesempatan yang berpartisipasi
·         Menutup diskusi
7)      Mengelola kelas
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar
8)      Mengajar perseorangan
Hakikat pengajaran ini adalah terjadinya hubungan interpersonal antara guru dngan siswa dan juga siswa dengan siswa, siswa belajar sesuai  dengan kecepatan dan kemampuan individu, siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya dan siswa dilibatkan dalam perencanaan kegiatan belajar mengajar.


BAB 7
Penilaian Kemampuan Mengajar
Untuk dapat mengetahui dan mengungkapkan dalam mengajar sebagai salah satu aspek kelayakkan kemampuan guru, dapat dipergunakan Instrumen Penilaian Kemampuan Mengajar (IPKM) dan selama ini dipakai sebagai salah satu alat penilaian kemampuan mengajar yang terdiri dari:
a)      Lembar Penilaian Keterampilan Menyusun  Rencana Pengajaran atau satuan pelajaran (IPKM-1)
b)      Lembar Penilaian Keterampilan Melaksanakan Prosedur  Mengajar atau pelaksana kegiatan belajar mengajar di kelas (IPKM-2)
c)      Lembar Penilaian Keterampilan Melaksanakan Hubungan Antarpribadi (IPKM-3)

BAB 8
Kurikulum Pendidikan Dasar 9 tahun
Pendidikan dasar adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pendidikan dasar merupakan pendidikan yang lamanya 9 tahun yang diselenggarakan selama 6 tahun di SD dan 3 tahun di SMP atau satuan pendidikan yang sederajat dalam rngka mencapai tujuan nasional dalam bidang pendidikan dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional,  perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian.
Kurikulum Pendidikan dasar 9 tahun memuat sejumlah mata pelajaran sebagai berikut:
1.      Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
2.      Pendidikan agama
3.      Bahasa indonesia
4.      Matematika
5.      Ilmu pengetahuan alam
6.      Ilmu pengetahuan sosial
7.      Kerajinan tangan dan kesenian
8.      Pendidikan jasmani dan kesehatan
9.      Bahasa inggris
10.  Muatan lokal (sejumlah mata pelajaran)
Salah satu ciri kurikulum pendidikan dasar 9 tahun ini adalah adanya mata pelajaran muatan lokal berfungsi memberikan peluang untuk mengembangkan kemampuan siswa yang dianggap perluoleh sekolah atau daerah yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar